Jl.Ki Mangunsarkoro, Beji, Kec. Boyolangu, Kab. Tulungagung, Jawa Timur, INDONESIA
Telp: 0355-321415 , E-mail : info@smkn3boy.sch.id
Lingkungan Hidup Indonesia menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu maupun secara kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru. (UNESCO, Deklarasi Tbilisi, 1977)
10. Membantu peserta didik untuk menemukan (discover), gejala-gejala dan penyebab dari masalah lingkungan;
11. Memberi tekanan mengenai kompleksitas masalah lingkungan, sehingga diperlukan kemampuan untuk berpikir secara kritis dengan ketrampilan untuk memecahkan masalah.
12. Memanfaatkan beraneka ragam situasi pembelajaran (learning environment) dan berbagai pendekatan dalam pembelajaran mengenai dan dari lingkungan dengan tekanan yang kuat pada kegiatan-kegiatan yang sifatnya praktis dan memberikan pengalaman secara langsung (first – hand experience).
Pendidikan Lingkungan Hidup berfokus pada:
Kepedulian dan sensitifitas terhadap lingkungan hidup dan tantangannya.
Pengetahuan dan pemahaman tentang lingkungan hidup dan tantangannya.
Perubahan perilaku terhadap lingkungan hidup dan mengembangkan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Keahlian untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan lingkungan hidup.
Partisipasi untuk menerapkan pengetahuan dan keahlian terkait program lingkungan hidup.
PLH dikategorikan menjadi:
Sejarah Pendidikan Lingkungan Hidup Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah
Pada tahun 1996 disepakati kerjasama pertama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Negara Lingkungan Hidup, yang diperbaharui pada tahun 2005 dan tahun 2010. Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan tahun 2005, pada tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Berdasarpada Buku Panduan Pelaksanaan Program Adiwiyata 2012 dan sistem pemberian penghargaan yang tetap merujuk pada kebijakankebijakan yang telah ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendikbud. Oleh karenanya diharapkan sekolah yang berminat mengikuti program Adiwiyata tidak merasa terbebani, karena sudah menjadi kewajiban pihak sekolah memenuhi Standar Pendidikan Nasional sebagaimana dilengkapi dan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.19 tahun 2005, yang dijabarkan dalam 8 standar pengelolaan pendidikan.
Dengan melaksanakan program Adiwiyata akan menciptakan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung dan mewujudkan sumberdaya manusia yang memiliki karakter bangsa terhadap perkembangan ekonomi, sosial, dan lingkungannya dalam mencapai pembangunan berkelanjutan di daerah.
Pengertian dan tujuan Adiwiyata
ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna sebagai tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita‐cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar berikut ini;
Komponen Adiwiyata
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;
Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Manusia mencari makan dan minum serta memenuhi kebutuhan lainnya dan ketersediaan atau sumber-sumber yang diberikan oleh lingkungan hidup dan kekayaan alam sebagai sumber pertama dan terpenting bagi pemenuhan berbagai kebutuhannya. Manusia makan dan tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan biji-bijian atau huah-buahan seperti beras, jagung, tomat. Manusia makan daging hewan, yang juga merupakan bagian dari lingkungan.
Dari lingkungan hidupnya, manusia memanfaatkan bagian-bagian lingkungan hidup seperti hewan-hewan, tumbuh-turnbuhan, air, udara, sinar matahari, garam, kayu, barang-barang tambang dan lain sebagainya untuk keperluan hidupnya. Tetapi tidak hanya manusia yang hidup seperti itu. Makhluk hidup yang lain seperti hewan dan binatang-binatang mikroba serta tumbuh-tumbuhan, juga bisa hidup karena lingkungan hidupnya. Burung mencari makanan dan sumber-sumber yang tersedia dan lingkungannya, yakni ulat, cacing, air, biji-bijian. Cacing bisa hidup dan berkembang biak dan tanah dan binatang-binatang yang lebih kecil (mikroba) dan dan daundaunan atau dan binatang-binatang yang membusuk. Tumbuh-tumbuhan dapat hidup karena air, udara, humus, zat-zat hara dan sebagainya.
Dari lingkungan hidup, manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan bisa memperoleh daya atau tenaga. Manusia memperoleh kebutuhan pokok atau primer, kebutuhan sekunder atau bahkan memenuhi lebih dan kebutuhannya sendiri berupa hasrat atau keinginan. Atas dasar lingkungan hidupnya pulalah manusia dapat berkreasi dan mengembangkan bakat atau seni. Adanya sepeda, mobil, rumah, gedung bertingkat, sekolah, Kota Tulungagung, Pesawat Apollo ke bulan dan sebagainya adalah hasil kreasi dan seni umat manusia yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Dengan demikian, dapat kita pahami, bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya tidak bisa hidup dalam kesendirian. Bagian-bagian atau komponen-komponen lain, mutlak harus ada untuk mendampingi dan meneruskan kehidupan atau eksistensinya.
Pengelolaan Lingkungan Hidup di SMKN 3 Boyolangu Tulungagung
Usahan melestarikan lingkungan dari pengaruh dampak pembangunan adalah salah satu usaha yang perlu dijalankan. Pengelolaan lingkungan yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan akibat suatu proyek pembangunan. Pengelolaan yang baik menjaga ekosistem dengan mencegah berlangsungnya pembangunan, sebab pembangunan itu perlu untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Jadi, yang penting disini adalah membangun dengan berdasarkan wawasan lingkungan bukan membangun yang berwawasan ekonomi semata.
Sesuai dengan dampak yang diduga akan terjadi, maka ditetapkan cara pengelolaan yang bagaimana yang akan di lakukan agar tepat guna. Teknologi yang akan digunakan, ditetapkan berdasarkan prinsip efektif, efisien dengan biaya murahan agar dapat ditanggulangi dari hasil proyek tanpa harus menderita kerugian. proyek berjalan dengan baik disertai keuntungan yang tetap utuh.
Tujuan dari pengelolaan lingkungan di sini terutama mencegah kemunduran populasi sumber daya alam yang dikelola dan sumber daya alam lainnya yang ada disekitarnya dan mencegah pencemaran limbah/polutan yang membahayakan.
Pengelolaan sumber daya alam
Pengelolaan sumber daya alam mencakup beberapa upaya yang dilakukan secara terpadu dan bertahap. Upaya ini disebut sebagai upaya terpadu karena dalam pengelolaan terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan bersama-sama yaiut: kegiatan pemanfaatan, kegiatan pengendalian, kegiatanpengawasan, kegiatan pemuluhan dan kegiatan pengembagnan lingkungan.Dengan melaksanakan urutan kegiatan-kegitan seperti tersebut di atas, maka kualitas lingkungan dapat dijaga kelestariannya, agar selanjutnya dapat tetap mendukung kesejahteraan manusia. Di sini haruslah pula disertai mental dari si pengelola yang dengan segala tanggung jawab dan kesadaran harus berusaha memelihara sumber daya alam yang tersedia untuk mengelola hingga masa yang akan datang.
Pengelolaan lingkungan merupakan upaya yang dilakukan secara bertahap karena tindakan dalam pengelolaan diawali dengan: penyusunan rencana, disusul dengan tahap pelaksanaan yang berupa pemanfaatan, pengendalian, dan pengembangan lingkungan untuk menjaga kelestarian kualitas lingkungan.
Bila kita kaji selanjutnya, maka pengelolaan lingkungan berasaskan pelestarian kemampuan lingkungan agar serasi dan seimbang untuk mendukung kesejahteraan manusia.
Kesadaran Lingkungan di SMKN 3 Boyolangu Tulungagung
Melindungi lingkungan bukan hanya suatu komitmen untuk generasi yang akan datang, tetapi ini juga merupakan kebutuhan komersil sekolah guna mengembangkan dan memenuhi kewajiban sah mereka.Dalam kesadaran lingkungan ini, suatu sekolah yang memiliki catatan lingkungan yang buruk, mereka hanya dapat merusak reputasi mereka. Sekolah tersebut harus memenuhi kewajiban sah dan moral mereka.
Hal ini dilakukan dengan cara:
Kita dapat merusak lingkungan dengan tidak mengendalikan polusi tersebut dan dengan tidak mengikuti standar dan prosedur.
Untuk mengenali bagaimana kita dapat membantu meningkatkan dan mengendalikan kerusakan lingkungan, kita harus memahami tentang:
Jenis-jenis polusi yang ada di lingkungan sekolah
Ada tujuh kategori polusi umum. Ketujuh kategori tersebut, adalah:
Kita juga dapat mengalami pengaruh yang sangat kuat terhadap lingkungan area kerja. Sekolah dapat merancang bangunan, strategi dan prosedur guna mengendalikan polusi tetapi jika kita tidak mengikuti proses dan prosedur yang berlaku, maka kerusakan lingkungan yang parah dapat terjadi.
Langkah-Langkah Melindungi Lingkungan
Ada beberapa cara kita dapat mengendalikan polusi.
Pencegahan polusi mensyaratkan kita untuk mengurangi sampah-sampah yang dihasilkan dari tepat kerja. Metode pencegahan tersebut meliputi:
Mari kita lihat tiap jenis polusi dan memperbaharui cara kita mencegah polusi.
Polusi Suara
Polusi suara terjadi dari peralatan dan perkakas yang kita gunakan untuk melakukan pekerjaan kita.
Cara-cara dasar untuk mengurangi polusi suara yaitu meliputi:
Jangan menggunakan peralatan yang rusak dan ingat untuk memberitahukan di sekitar Anda tentang pekerjaan yang dilakukan.
Polusi Sampah
Pengurangan sumber, metode daur ulang dan pembuanganan dapat dilakukan dalam pengaturan sampah.
Pengurangan sampah dari sumbernya harus menjadi prioritas utama karena hal tersebut merupakan salah satu cara yang paling efektif guna menangani resiko lingkungan.
Ada dua metode umum pengurangan sumber:
Pergantian produk adalahketika kita memilih produk atau perlalatan yang memiliki potensi pencemaran rendah.
Pergantian produk dapat berupa:
Pergantian proses adalah dimana kita mengganti atau meningkatkan cara kita bekerja.
Pergantian proses bisa berupa:
Daur Ulang
Agar pendaurulangan menjadi cara efektif untuk mengurangi polusi pada sumbernya, perlu dipertimbangkan pada saat pembuatan atau pembelian. Kita harus mengetahui semua cara yang mungkin kita bisa tingkatkan dalam penggunaan material dan peralatan di area kerja kita. Pengawas atau manager Anda harus diberitahukan tentang tiap ide yang membangun.
Kita ikut seta dalam program daur ulang dengan memastikan bahan sampa apasaja disimpan di dalam area pembuangan yang telah tepat dan dirancang.
Polusi Tanah
Kebiasaan kerja kita dan pelaksanaan pengoperasian memiliki dampak yang tinggi di dalam area kerja dan disekitar area tersebut.
Apakah kita memiliki kebiasaan kerja berikut ini:
Akibat tidak mengembangkan kebiasaan lingkungan yang baik guna mengontrol pencemaran tanah bisa meliputi:
PolusiAir
Kita semua perlu melindungi sumber air alami, seperti sungai, anak sungai dan cadangan air bawah tanah, dari pengasinan, erosi atau pencemaran.
Beberapa cara zat beracun, bebahaya atau pencemar dapat memasuki sumber air, yaitu:
Selalu waspada terhadap kemungkinan adanya tumpahan dari pekerjaann yang sedang Anda lakukan.
Polusi Udara
Polusi udara dalam bentuk debu , gas, asap, uap atau kabut, akan terbang dalam jarak tertentu oleh angin kuat.
Beberapa dampak polusi udara yang memungkinkan adalah:
Beberapa cara mencegah polusi udara, yaitu:
Getaran
Ketika menggunakan peralatan bergetar dan peralatan beratm Anda bisa dengan mudah menciderai diri Anda sendiri atau merusak lingkungan kerja.Getaran dari peralatan berat dapat merusak bangunan dan struktur atau menyebabkkan tanah alami longsor.
Anda harus selalu melakukan analisa bahaya sebelum bekerja mendekati bangunan, struktur, tanah tidak stabil, mendekati sisi jurang atau dekat overhanging earth formations.
Peraturan dasar untuk melindungi lingkungan
Tiap lokasi dan tempat kerja memiliki peraturan dan prosedur khusus guna mengendalikan dampak negative terhadap lingkungan.
Ada, bagaimananpun, beberapa peraturan sederhana yang, jika diberlakukan, akan membantu mengurangi resiko pencemaran.
Beberapa peraturan dasar untuk melindungi lingkungan meliputi:
Ingat, jika Anda merasa ragu akan apa yang harus Anda kerjakan, mohon bertanya pada pengawas Anda atau petugas lingkungan.
Manfaat Pencegahan Polusi
Menyingkirkan pencemaran lingkungan memberikan sejumlah manfaat
Dengan mengikuti peraturan sederhana tersebut, kita bisa mendapat keuntungan dari melindungi lingkungan dengan:
Kita telah mengetahui bagaimana kita dapat mengurangi resiko pencemaran dengan memberlakukan:
Dengan menyumbangkan dan ikut serta dalam mengolah dampak lingkungan, kita semua membagi manfaatnya.